Senjata tradisional jawa tengah merupakan warisan budaya hasil dari karya cipta manusia yang lekat hubungannya dengan suatu masyarakat.
Senjata tradisional jawa tengah adalah senjata yang dikenal dalam budaya kehidupan masyarakat jawa kuno.
Pada masa Kejayaan kerajaan Majapahit dan kerajaan – kerajaan lainya di jawa banyak meninggalkan barang-barang berharga terutama senjata tradisionalnya.
Daerah Jawa Tengah termasuk dalam daerah yang maju dalam kebudayaannya dibandingkan dengan wilayah lain di nusantara, hal ini juga termasuk dalam senjata tradisionalnya.
Apa Senjata Tradisional Jawa Tengah?
Berikut ini beberapa senjata tradisional Jawa Tengah yang wajib anda ketahui :
1. Keris
2. Wedhung
3. Tombak
4. Plintheng
5. Tulup
6. Condroso
7. Khudi
Macam-macam Senjata Tradisional Jawa Tengah
Berikut adalah penjabaran dari Senjata Tradisional Jawa Tengah yang ada di atas :
1. Keris
Keris adalah senjata tradisional jawa tengah yang sudah diakui oleh orang – orang sekitar bahkan dunia sebagai senjata tradisional yang memiliki nilai seni yang tinggi.
Keris pada zaman dahulu digunakan sebagai identitas diri sendiri, keluarga bahkan suatu kelompok tertentu. Keris juga memiliki tingkat sosial yang tinggi bergantung pada jenis dan siapa yang menggunakannya.
Keris tidak hanya dimiliki oleh masyarakat jawa tengah di daerah lain seperti Sumatera, Kalimantan dan bahkan Malaysia juga memiliki keris.
Namun keris dari jawa tengah memiliki ciri tersendiri pada bentuk dan lekukan, ada yang memiliki lekuk 3,5,7 dan seterusnya. Keris Jawa Tengah juga terkenal karena memiliki tuan tertentu.
Saat ini keris difungsikan menjadi aksesoris pakaian adat dan juga sebagai souvenir untuk dikoleksi. Banyak wisatawan baik dalam dan luar negara yang menjadikan keris sebagai cinderamata karena memiliki bentuk pahatan dan corak yang menawan.
Keris biasa dibuat oleh seorang empu, keris juga memiliki tiga bagian utama antara lain sebagai berikut :
A. Wilah
Bagian utama dari keris adalah wilah. Wilah pada setiap keris berbeda – beda. Bagian pangkal wilah memiliki pesi sebagai tangkai keris, ukuran wilah biasanya sekitar 5 sampai 7 cm.
B. Warangka
Warangka merupakan sarung keris yang fungsinya untuk melindungi keris ketika tidak sedang digunakan. Memakai warangka memiliki berbagai cara bergantung pada jenisnya.
C. Pegangan Keris
Pegangan keris atau biasa disebut gaman dalam bahasa jawa memiliki hiasan motif yang beraneka ragam dan biasanya terbuat dari kayu, logam, gading dan tulang.
2. Wedhung
Wedhung merupakan senjata tradisional jawa tengah yang jarang orang tau. Pada masa lalu wedhung merupakan senjata tusuk yang sering dipakai masyarakat sekitar di jawa tengah yang fungsinya untuk menikam lawan.
Wedhung memiliki bentuk yang hampir sama dengan pisau. Senjata ini memiliki satu mata bilah yang sangat tajam dan dihiasi rangka yang terbuat dari kayu jati. Wedhung juga memiliki sarung, sarung ini biasanya terbuat dari kayu jati.
3. Tombak
Tombak merupakan senjata yang memiliki mata pisau yang sangat tajam pada bagian ujungnya sehingga biasa digunakan untuk berburu maupun berperang pada zaman dahulu.
Tombak juga biasa digunakan oleh para prajurit maupun pengawal kerajaan pada masa kerajaan, biasanya tombak dilengkapi dengan perisai yang memiliki fungsi untuk berlindung dari serangan lawan.
Ada beberapa jenis tombak yang terkenal dikalangan jawa tengah, salah satunya adalah tombak Kyai Pleret.
Tombak ini merupakan senjata tradisional yang memiliki kaitan dengan Kerajaan Mataram, Kerajaan Demak, Kota Solo dan Kabupaten Pati.
Tombak ini dulu sangat diandalkan pada masa penjajahan karena mempunyai mata pisau yang runcing dan tajam.
4. Plintheng
Tak hanya sebagai senjata tradisional jawa tengah, plintheng lebih cocok disebut sebagai mainan anak – anak daripada disebut sebagai senjata tradisional. Biasanya masih digunakan anak – anak kecil dari jawa untuk dijadikan sebagai alat bermain.
Plintheng atau biasa kita kenal dengan ketapel terbuat dari kayu yang memiliki 2 cagak, selembar kulit hewan dan 2 buah karet yang fungsinya untuk menciptakan gaya pegas yang kuat. Biasanya dalam penggunaan plintheng biasa menggunakan peluru dari kerikil atau batu – batu kecil.
Cara penggunaan plintheng ini juga cukup mudah hanya dengan menaruh batu kecil atau kerikil pada kulit yang telah di tali oleh dua karet kemudian ditarik yang kuat kemudian lepaskan sesuai arah bidiknya baik itu berupa hewan – hewan kecil seperti burung maupun benda.
Seiring dengan perkembangan zaman plinthengan juga mengalami banyak perubahan pada bahan – bahan yang digunakan untuk membuatnya.
5. Tulup
Tulup merupakan senjata tradisional jawa tengah yang cara kerjanya dengan ditiup dengan dilengkapi anak tulup sebagai peluru.
Tulup tak hanya dimiliki oleh jawa tengah namun di masyarakat Dayak dari Kalimantan Barat juga memiliki senjata tradisional ini akan tetapi sering disebut dengan Sumpit.
Bedanya ada pada ukuran tulup, tulup dari jawa tengah cenderung lebih pendek dibanding sumpit khas dayak.
Anak tulup biasanya diolesi oleh cairan racun alami sebelum digunakan dengan cara direndam cairan racun terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar menambah efek membahayakan untuk alat ini.
6. Condroso
Condroso adalah senjata tradisional jawa tengah yang biasa dikenal karena digunakan oleh wanita untuk melindungi diri dari hal – hal yang tidak diinginkan.
Pada zaman dahulu wanita dianggap sebagai wanita yang memiliki kemandirian sehingga mempunyai senjata khususnya sendiri, sehingga mampu menjaga dirinya sendiri dengan baik.
Condroso ini memiliki bentuk yang berbeda dari senjata tradisional pada umumnya, bentuk dari condroso ini hampir mirip seperti tusuk konde yang pada dasarnya hampir sama dengan hiasan di rambut mereka.
Sehingga lawan tidak akan mengira jika tusuk konde yang digunakan bisa untuk melukai bahkan membunuh lawan.
7. Khudi
Khudi adalah senjata tradisional dari jawa tengah yang sangat populer di Banyumas. Khudi biasa digunakan sebagai perkakas dan juga dianggap sebagai senjata pertahanan diri yang dimiliki sub budaya khas masyarakat jawa. Dahulu khudi dipakai untuk melindungi diri dari bahaya.
Khudi memiliki berbagai macam,namun yang sering dijumpai adalah Khudi Melem yang memiliki bentuk seperti ikan melem, khudi ini biasanya digunakan masyarakt banyumas untuk pagar rumah atau bilik.
Khudi juga memiliki suatu simbol yang dianggap sebagai jimat. Simbol ini berupa tulisan atau ucapan yang digunakan dalam upacara maupun kesenian.
Dengan adanya simbol tersebut khudi biasanya dianggap mempunyai daya linuwih. Khudi yang memiliki daya linuwih ini biasanya disebut dengan khudi trancang.
Dan terakhir adalah kudi arit yang berfungsi sama seperti namanya arit atau biasa digunakan untuk mencari dedaunan, kayu maupun nira. Khudi arit ini memiliki panjang kurang lebih 35 cm dengan lebar 10 cm.
Umumnya khudi mempunyai panjang 40 cm dengan lebar 12 cm. Kemudian ada khudi melem memiliki ukuran panjang 30 cm dengan lebar 10 cm.
Demikian Penjelasan dan macam – macam senjata tradisional jawa tengah. Diharapkan dengan mengetahui hal tersebut diatas, kita dapat menjawab pertanyaan yang diajukan kepada kita tentang macam – macam senjata tradisional yang ada di jawa tengah serta kita dapat memberikan informasi dan tau sejarah yang bermanfaat jika dibutuhkan nantinya.